Buku tentang biografi Derom Bangun baru saja dirilis toko Buku Gramedia berjudul Derom Bangun, Memoar "Duta Besar" Sawit Indonesia. Beberapa hari lalu muncul di advertorial harian Kompas. Derom Bangun seorang yang sudah malang melintang di dunia persawitan. Ketika CPO eksport dari Indonesia ditolak oleh Eropa, ia turun tangan dan akhirnya 'aman'. Mantan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia terakhir ditunjuk menjadi External Advisory Group oleh Bank Dunia. Setelah meraih gelar Ir dari ITB karirnya di mulai pada PT Socfindo, perkebunan sawit di Medan. Pria kelahiran desa Payung, Karo 16 Juni 1940 ini dikenal aktif dalam berbagai organisasi. Pernah menjabat wakil ketua Kadin Sumut, Ketua PII Sumut 1996, dll. Seerta telah menyelesaikan pendidikan Manajemen pada MIT Cambridge USA. Ketika karirnya di Socfindo sebagai penasehat Direksi, ia memilih pensiun dan medirikan perusahaan sendiri dengan nama PT Kinar Lapiga yang mengelola perkebunan sawit di Kec Salapian Kab Langkat serta pabrik pengolahannya sekaligus. Disamping itu beliau juga tercatat sebagai pimpinan PT Konsultan Tri Upaya.
Menikah dengan Dra Jendamita Br Sembiring dan dikarunia tiga orang anak. Tinggal di Jl Majapahit 28/136 Medan dan berkantor di Jl Merbabu No 34 B Medan. Pria yang aktif juga di kegiatan kerohanian ini biasa bergereja di jemaat GBKP Polonia ini memberikan pesan kepada orang muda: "Baurkan diri Anda dengan pemuda-pemudi dari suku lain agar merasa diri Anda sebagai Pemuda Indonesia dan akan diterima orang lain sebagai pemuda Indonesia. Serta, tunjukkan kesediaan berkorban lebih dahulu sebelum menarik hasil".